Setiap Manusia, Hewan, Tumbuhan dan organisme lainnya memiliki sifat dan perilaku bawaan yang berbeda-beda dan memiliki unataian DNA Serta pola genetik bawaan dari keturunannya.
Manusia: Awal pertumbuhan dan perkembangan manusia tidak langsung mengerti berbicara, berjalan, berpakaian, berpikir secara rasional, dan lain-lain. Perilaku ini lah yang menunjukkan bahwa adanya perilaku terajar sebelum ia matang menjadi manusia seutuhnya yang siap melawan arus kehidupan yang begitu keras. Sedangkan makan, tidur, minum, menangis, marah, mempertahakan diri, mengantuk, rasa cinta, rasa keinginan untuk memiliki
, rasa sayang merupakan perilaku bawaan semenjak ia lahir di dunia. Dalam kehidupan manusia yang tidak pernah hilang dalam dirinya adalah perilaku bawaan yang dapat merusak dan dapat juga mengindahkan. Sebagai contoh, ketika bayi manusia dalam keadaan lapar, tergigit oleh semut, maka si bayi akan menangis dengan begitu keras menandakan bahwa si bayi membutuhkan makan dan bantuan dari kedua orang tuanya.
Hewan dilahirkan di dunia sudah ada yang memiliki rasa keingin tahuan sendiri tanpa diajarkan oleh sang induk. Bayi hewan sudah di hadapkan pada kehidupan untuk bertahan hidup tanpa di dampingi oleh induknya. Berbeda dengan manusia, semenjak ia lahir hampir semuanya terajarkan. Contoh seeokor anak ular, ketika ia ditetaskan oleh sang induk, sang bayi akan dilepaskan begitu saja tanpa diajarkan cara mencari makan, minum, tempat tinggal yang nyaman, habitat aslinya dimana. Itu semua merupakan perilaku bawaan yang dapat diartikan sebagai insting atau naluri sebagai seeokor ular. Contoh lain dari perilaku terajar dan bawaan, seekor anak singa dengan insting berburunya yang siap menerkam mangsanya, tidak secara langsung ia dapat mengenali mangsanya dan trik cara berburu yang dapat melumpuhkan mangsa. Naluri untuk berburu ini perlu pengajaran dari induknya, sang induk akan memperlihakan kepada sang anak bahwa beginilah cara berburu yang baik jika ingin mendapatkan mangsa. Stimulus yang di dapatkan oleh sang anak kemudian akan diolah dalam ingatan dan gerakkan. Stimulus ini kemudian akan dihantarkan ke otak, otak akan menyimpan seperti sebuah memori komputer yang menyimpan data-data, jika diperlukan secara respon, stimulus yang tadinya telah menyimpan data-data cara perburuan ssecara otomatis akan dihantarkan kebagian seluruh angota tubuh untuk bekerja.
Tumbuhan tumbuh dan berkembang dengan bantuan beberapa faktor, seperti penyerbukan yang terjadi pada serbuk sari bunga, yang kemudian dapat melalui serangga, tawon, angin serta binanta lainnya. Pada saat pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, secara naluri dia tumbuh dan mencari makan dan minum, perilaku ini merupakan perilaku bawaan. Sedangkan tumbuhan yang hidup bukan pada lingkungan yang sebenarnya, ia akan belajar terkait tentang suhu, kelembapan tanah, dan lain-lain, inilah yang dinamakan perilaku terajar. Dengan sendirinya tumbuhan tersebut belajar untuk dapat mempertahakan hidupnya.
Perilaku merupakan bentuk respon terhadap kondisi internal dan eksternal.
Suatu respons dikatakan perilaku bila respons tersebut telah berpola, yakni memberikan respons tertentu yang sama terhadap stimulus tertentu. Perilaku juga dapat diartikan sebagai aktivitas suatu organisme akibat adanya suatu stimulus.
Seringkali suatu perilaku hewan terjadi karena pengaruh genetis (perilaku bawaan lahir atau innate behavior), dan karena akibat proses belajar atau pengalaman yang dapat disebabkan oleh lingkungan. Pada perkembangan ekologi perilaku terjadi perdebatan antara pendapat yang menyatakan bahwa perilaku yang terdapat pada suatu organisme merupakan pengaruh alami atau karena akibat hasil asuhan atau pemeliharaan, hal ini merupakan perdebatan yang terus berlangsung. Dari berbagai hasil kajian, diketahui bahwa terjadinya suatu perilaku disebabkan oleh keduanya, yaitu genetis dan lingkungan (proses belajar), sehingga terjadi suatu perkembangan sifat.
Perilaku bawaan
Bereaksi terhadap stimulus dengan bergerak secara otomatis langsung mendekati atau menjauh dari atau pada sudut tertentu terhadapnya. Macam-macam taksis: kemotaksis, fototaksis, magnetotaksis.
Respon bawaan paling sederhana yang dijumpai pada hewan yang mempunyai system saraf. Refleks adalah respon otomatis dari sebagian tubuh terhadap suatu stimulus. Respon terbawa sejak lahir, artinya sifatnya ditentukan oleh pola reseptor, saraf, dan efektor yang diwariskan.
Naluri merupakan Pola perilaku kompleks yang, sebagaimana refleks, merupakan bawaan, agak tidak fleksibel, dan mempunyai nilai bagi hewan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Naluri lebih rumit dibandingkan dengan refleks dan dapat melibatkan serangkai aksi.
Perilaku Terajar
Perilaku terajar adalah perilaku yang lebih kurang diperoleh atau dimodifikasi secara permanen sebagai akibat pengalaman individu.