Pada perkembangan awal dari embrio, semua sel membelah. Namun, pada pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya, pembelahan serta penggandaan sel terjadi hanya di beberapa bagian khusus pada tumbuhan, yakni di tempat jaringan yang bersifat embrionik pada sel yang tetap mempertahankan kemampuan untuk membelah. Jaringan embrionik dalam tubuh tumbuhan semacam itu dinamakan meristem. Pembelahan sel sebenarnya masih dapat terjadi di jaringan lain, namun dalam jumlah terbatas. Sebaliknya, sel meristem senantiasa mempertahankan kemampuannya untuk membelah sehingga sel yang baru senantiasa ditemukan pada tubuh tumbuhan. Meristem dapat pula ditemukan dalam keadaan seperti pada kuncup yang tidak tumbuh terus, meskipun bagian dari tumbuhan itu sedang aktif tumbuh.
Proses tumbuh dan terjadinya perbedaan dalam morfologi serta fisiologi sel jaringan disebut diferensiasi. Menurut teori jaringan yang mengalami diferensiasi akan kehilangan sifat meristematiknya secara bertahap dan akhirnya mencapai taraf dewasa. Jaringan seperti itu disebut jaringan dewasa atau permanen. Namun, kini disadari bahwa istilah jaringan permanen hanya dapat dipakai pada sel yang mengalami diferensiasi yan tak dapat dibalikkan seperti sel komponen pembuluh tapis yang kehilangan intinya atau sel mati seperti trakeid dan gabus. Sehingga taraf tertentu semua sel yang memiliki inti mampu tumbuh, membelah serta berdiferensiasi kembali apabila menerima rangsangan yang tepat.
Daftar Referensi :
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. ITB. Bandung