Tujuan pembangunan nasional adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang sehat dan mandiri. Strategi ini dapat dicapai melalui Indonesia Sehat 2010 dengan fokus membentuk manusia berkualitas. Indikatornya adalah manusia yang mampu hidup lebih lama (terukur dengan umur harapan hidup), menikmati hidup sehat (terukur dengan angka melek huruf dan tingkat pendidikan), dan hidup sejahtera (terukur dengan pendapatan perkapita yang memadai). Sejalan dengan hal tersebut, tujuan dan arah pembangunan pangan dan gizi adalah perbaikan konsumsi untuk meningkatkan kualitas SDM.
Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan indeks pembangunan manusia (IPM). IPM merupakan tingkat melek huruf, dan pendapatan perkapita. Hingga tahun 2003, IPM Indonesia sangat rendah, berada diperingkat 111 dari 174 negara. Rendahnya IPM di Indonesia sangat dipengaruhi oleh rendahnya status gizi dan kesehatan penduduk. Hal ini masih terlihat dengan masih tingginya angka kematian bayi, angka kematian balita, dan angka kematian ibu.
Gizi kurang selain berdampak langsung pada kesakitan dan kematian, juga berdampak terhadap pertumbuhan, perkembangan intelektual dan produktivitas. Anak yang kekurangan gizi pada usia balita akan tumbuh pendek dan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan otak yang berpengaruh pada rendahnya tingkat kecerdasan, karena tumbuh kembang otak 80% terjadi pada masa dalam kandungan sampai usia 2 tahun.
Daftar Pustaka
A. Mushawwir Taiyeb. 2005. Prinsip - Prinsip Dasar Pendidikan Kesehatan dan Gizi Anak. State University of Makassar Press