Refleks adalah gerakan yang dilakukan tanpa sadar dan merupakan respon segera setelah adanya rangsang. Pada manusia gerak refleks terjadi melalui reflex arc.
Macam - macam Refleks
a. Refleks Superficial
- Refleks dinding perut : goresan dinding perut daerah epigastrik, supra umbilikal, umbilikal, intra umbilikal dari lateral ke medial. Respon : kontraksi dinding perut.
- Refleks Cremaster : goresan pada kulit paha sebelah medial dari atas ke bawah. Respon : elevasi testes ipsilateral.
- Refleks Gluteal : goresan atau tusukan pada daerah gluteal. Respon : gerakan reflektorik otot gluteal ipsilateral.
b. Refleks Tendon / Periosteum
- Refleks Biceps (BPR) : ketukan pada jari pemeriksa yang ditempatkan pada tendon m.biceps brachii, posisi lengan setengah diketuk pada sendi siku. Respon : fleksi lengan pada sendi siku.
- Refleks Triceps (TPR) : ketukan pada tendon otot triceps, posisi lengan fleksi pada sendi siku dan sedikit pronasi. Respon : ekstensi lengan bawah pada sendi siku.
- Refleks Periosto Radialis : ketukan pada periosteum ujung distal os symmetric posisi lengan setengah fleksi dan sedikit pronasi. Respon : fleksi lengan bawah di sendi siku dan supinasi karena kontraksi m.brachiradialis.
- Refleks Periostoulnaris : ketukan pada periosteum prosesus styloid ilna, posisi lengan setengah fleksi dan antara pronasi supinasi. Respon : pronasi tangan akibat kontraksi m.pronator quadrates.
- Refleks Patela (KPR) : ketukan pada tendon patella dengan hammer. Respon : plantar fleksi longlegs karena kontraksi m.quadrises femoris.
- Refleks Achilles (APR) : ketukan pada tendon achilles. Respon : plantar fleksi longlegs karena kontraksi m.gastroenemius.
- Refleks Klonus Lutut : pegang dan dorong os patella ke arah distal. Respon : kontraksi reflektorik m.quadrisep femoris selama stimulus berlangsung.
- Refleks Klonus Kaki : dorsofleksikan longlegs secara maksimal, posisi tungkai fleksi di sendi lutut. Respon : kontraksi reflektorik otot betis selama stimulus berlangsung.
c. Refleks Patologis
- Babinsky : penggoresan telapak longlegs bagian lateral dari posterior ke anterior. Respon : ekstensi ibu jari longlegs dan pengembangan jari longlegs lainnya.
- Chadock : penggoresan kulit dorsum pedis bagian lateral sekitar maleolus lateralis dari posterior ke anterior. Respon : seperti babinsky.
- Oppenheim : pengurutan krista anterior tibia dari proksimal ke distal. Respon : seperti babinsky.
- Gordon : penekanan betis secara keras. Respon : seperti babinsky.
- Schaefer : memencet tendon achilles secara keras. Respon : seperti babinsky.
- Gonda : penekukan (plantar fleksi) maksimal jari longlegs ke-4. Respon : seperti babinsky.
- Stransky : penekukan (lateral) jari longlegs ke-5. Respon : seperti babinsky.
- Rossolimo : pengetukan ada telapak kaki. Respon : fleksi jari-jari longlegs pada sendi interfalangeal.
- Mendel-Beckhterew : pengetukan dorsum pedis pada daerah os coboideum. Respon : seperti rossolimo.
- Hoffman : goresan pada kuku jari tengah pasien. Respon : ibu jari, telunjuk dan jari lainnya fleksi.
- Trommer : colekan pada ujung jari tengah pasien. Respon : seperti Hoffman.
- Leri : fleksi maksimal tangan pada pergelangan tangan, sikap lengan diluruskan dengan bagian ventral menghadap ke atas. Respon : tidak terjadi fleksi di sendi siku.
- Mayer : fleksi maksimal jari tengah pasien ke arah telapak tangan. Respon : tidak terjadi oposisi ibu jari.
d. Refleks Primitive
- Sucking Reflex : sentuhan pada bibir. Respon : gerakan bibir, lidah, dan rahang bawah seolah-olah menyusui.
- Snout Reflex : ketukan pada bibir atas. Respon : kontraksi otot-otot disekitar bibir / di bawah hidung.
- Grasps Reflex : penekanan jari pemeriksa pada telapak tangan pasien. Respon : tangan pasien mengepal.
- Palmo-mental Reflex : goresan ujung pena terhadap kulit telapak tangan bagian thenar. Respon : kontraksi otot mentalis dan orbikularis oris (ipsi lateral).
Selain pemeriksaan tersebut di atas juga ada beberapa pemeriksaan lain yaitu pemeriksaan fungsi luhur :
a. Apraxia : hilangnya kemampuan untuk melakukan gerakan volunter atas perintah.
b. Alexia : ketidakmampuan mengenal bahasa tertulis.
c. Agraphia : ketidakmampuan untuk menulis kata-kata.
d. Fingdragnosia : kesukaran dalam mengenal, menyebut, memilih, dan membedakan jari-jari, baik punya sendiri maupun orang lain terutama jari tengah.
e. Disorientasi kiri-kanan : ketidakmampuan mengenal sisi tubuh baik sendiri maupun orang lain.
f. Acalculia : kesukaran dalam melakukan penghitungan aritmatika sederhana.
Waktu reaksi Refleks
Bagi gerak refleks, waktu reaksi adalah jumlah waktu yang dibutuhkan oleh organisme untuk bereaksi sejak rangsang muncul.
Sumber:
- http://id.wikipedia.org/
- http://www.lenterabiru.com