NEURON
Struktur sel syaraf
a. Dendrit
Merupakan penjuluran sitoplasma (penonjolan tipis dari soma) ke beberapa arah berupa serabut pendek dan bercabang .
Berfungsi menghantarkan impuls (pesan) dari reseptor ke badan sel (soma).
b. Soma
Merupakan badan utama dari neuron . Di dalam badan sel terdapat nukleus, sitoplasma, ribosom, mitokondria, retikulum endoplasma, dan badan golgi.
c. Akson
Bagian dari neuron yang berukuran panjang dan berfungsi menghantarkan impuls dari badan sel ke luar.
Sebuah akson tunggal yang memanjang dari soma ke dalam saraf perifer yang meninggalkan medula spinalis.
Kebanyakan, setiap akson dibungkus oleh selubung mielin yang dapat memperbesar diameter neuron sehingga meningkatkan kecepatan impuls neurologis, yaitu 120 meter per detik atau 20 kali lebih cepat dibanding neuron yang tidak berselubung mielin. Selubung mielin tersebut disusun oleh sel – sel khusus yang disebut sel schwann.
Pada bagian akson terdapat bagian atau titik yang tidak terbungkus selubung mielin disebut Nodus Ranvier, memiliki diameter sekitar 1 mikrometer. Nodus Ranvier ditemukan oleh Louis-Antoine Ranvier. Selubung mielin berfungsi sebagai pelindung akson dan membungkusnya, namun selubung ini tidak membungkus secara keseluruhan, dan yang tidak terbungkus merupakan Nodus Ranvier (mempercepat penghantaran impuls).
Akson memiliki cabang-cabang dan pada setiap ujung cabangnya terdapat suatu penonjolan yang disebut sebagai bonggol akson /terminal akson/terminal knobs,synaptic knobs.
Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan sinapsis. Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat struktur kumpulan membran kecil berisi neurotransmitter; yang disebut vesikula sinapsis. Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron pra-sinapsis. Membran ujung dendrit dari sel berikutnya yang membentuk sinapsis disebut post-sinapsis. Bila impuls sampai pada ujung neuron, maka vesikula bergerak dan melebur dengan membran pra-sinapsis. Kemudian vesikula akan melepaskan neurotransmitter berupa asetilkolin.
Neurontransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari neuron pra-sinapsis ke post-sinapsis. Neurontransmitter ada bermacam-macam misalnya asetilkolin yang terdapat di seluruh tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dan dopamin serta serotonin yang terdapat di otak. Asetilkolin kemudian berdifusi melewati celah sinapsis dan menempel pada reseptor yang terdapat pada membran post-sinapsis. Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan impuls pada sel saraf berikutnya. Bila asetilkolin sudah melaksanakan tugasnya maka akan diuraikan oleh enzim asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh membran post-sinapsis.
Bagian akson yang tidak diselubungi myelin disebut nodus ranvier.
Neurit nerupakan cabang akson.
SEL SEL PENYOKONG
1. NEUROGLIA
Mengandung berbagai macam sel yang secara keseluruhan menyokong, melindungi dan sumber nutrisi sel syaraf (neuron) pada otak dan sumsum tulang belakang.
Menyusun 40 % volume otak dan medulla spinalis
MACAM - MACAM NEUROGLIA :
Gambar 1. Macam - macam Neuroglia - Oligodendroglia : menghasilkan myelin dalam susunan syaraf pusat.
- Ependima : memproduksi Cerebro Spinal Fluid
- Astroglia : Sel pemberi makan bagi neuron, berbentuk bintang dengan banyak tonjolan dan kebanyakan berakhir pada pembuluh darah.
- Microglia : mempunyai sifat phagocyte yang menyingkirkan debris-debris yang dapat berasal dari sel-sel otak yang mati, bakteri dan lain-lain ( melawan infeksi ).
2. SEL SCHWANN
Merupakan pelindung dan penyokong neuron-neuron di luar sistem syaraf pusat.
Membentuk myelin maupun neurolemma syaraf tepi.
Neurolemma adalah membran sitoplasma halus yang dibentuk sel schwann yang membungkus semua neuron susunan saraf tepi (bermielin atau tak bermielin) yang merupakan penyokong dan pelindung sel syaraf.

Gambar 2. SEL SCHWANN
Macam - Macam Neuron
Neuron sensorik
Berfungsi membawa impuls dan penerima atau reseptor ke urat saraf pusat, Dendritnya selalu menempel di reseptor, Neuritnya menempel di Pusat syaraf.
Neuron motorik
Berfungsi membawa impuls dari pusat saraf menuju ke otot atau kelenjar. / effektor, Dendritnya selalu menempel pusat syaraf, Neuritnya menempel di effektor.
Neuron konektor / perantara atau neuron asosiasi
berfungsi mengantar impuls di antara neuron motorik dan sensorik.
Gerak refleks berikut memperlihatkan 3 jenis neuron yang terlibat, neuron sensorik, neuron motorik dan interneuron.

Gambar: gerak refleks
3. Mekanisme jalannya impuls syaraf
Impuls dapat dikatakan sebagai ”aliran listrik” yang merambat pada serabut saraf. Jika sebuah serabut saraf tidak menghantarkan impuls, dikatakan bahwa serabut saraf tersebut dalam keadaan istirahat. Impuls dapat dihantarkan melalui sel saraf dan sinapsis.
a. Impuls Melalui Sel Saraf (Impuls syaraf melintasi membran plasma)
Impuls dapat mengalir melalui serabut saraf karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam serabut saraf (akson), Adanya perbedaan potensial listrik tersebut dikarenakan perbedaan muatan di dalam dan di luar membran plasma akson yang disebabkan oleh perbedaan dalam penyebaran ion pada kedua sisi mebran tersebut.
. Pada saat sel saraf istirahat, sebelah dalam serabut saraf bermuatan negatif, kira-kira –60 mV, sedangkan di sebelah luar serabut saraf bermuatan positif Konsentrasi ion Na+ di luar akson lebih besar dibanding di dalam, dan konsentrasi ion K+ di dalam lebih besar dibanding di luar).
Keadaan muatan listrik tersebut diberi nama potensial istirahat, sedangkan membran serabut saraf dalam keadaan polarisasi. Jika sebuah impuls merambat melalui sebuah akson, dalam waktu singkat muatan di sebelah dalam menjadi positif, kira-kira +60 mV ini terjadi karena permeabilitas terhadap ion Na+ meningkat, akibatnya Na+ yang berasal dari luar membran mudah masuk ke dalam akson dan muatan berubah menjadi positif. Setelah Na+ masuk ke dalam membran plasma akson , dengan cepat ion K+ ditranspor ke luar membran , dan muatan di sebelah luar menjadi negatif. Perubahan tiba-tiba pada potensial istirahat bersamaan dengan impuls disebut potensial kerja. Pada saat ini terjadi depolarisasi pada selaput membran akson. Proses depolarisasi merambat sepanjang serabut saraf bersamaan dengan merambatnya impuls. Akibatnya, muatan negatif di sebelah luar membran merambat sepanjang serabut saraf.
Apabila impuls telah lewat, maka sementara waktu serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls karena terjadi perubahan dari potensial kerja menjadi potensial istirahat. Agar dapat berfungsi kembali, diperlukan waktu kira-kira 1/500 sampai 1/1.000 detik untuk pemulihan.
Kecepatan merambatnya impuls pada mamalia tertentu dapat lebih dari 100 meter per detik sedangkan pada beberapa hewan tingkat rendah kira-kira hanya 0,5 meter per detik. Ada dua faktor yang mempengaruhi kecepatan rambatan impuls saraf, yaitu selaput mielin dan diameter serabut saraf. Pada serabut saraf yang bermielin, depolarisasi hanya terjadi pada nodus Ranvier sehingga terjadi lompatan potensial kerja, akibatnya impus saraf lebih cepat merambat. Semakin besar diameter serabut saraf semakin cepat rambatan impuls sarafnya.
b. Impuls Melalui Synapsis
Synaps menghubungkan akson dari suatu neuron dengan dendrit dari neuron lainnya.
Setiap ujung akson membengkak membentuk bonggol yang disebut bonggol sinapsis. Pada bonggol sinapsis tersebut terdapat mitokondria dan gelembung-gelembung sinapsis. Gelembung-gelembung sinapsis tersebut berisi zat kimia neurotransmitter yang berperan penting dalam merambatkan impuls saraf ke sel saraf lain.
Antara ujung bonggol sinapsis dengan membran sel saraf berikutnya terdapat celah sinapsis yang dibatasi oleh membran prasinapsis dan membran postsinapsis dari sel saraf berikutnya atau membran efektor. Apabila impuls saraf sampai pada bonggol sinapsis, maka gelembung-gelembung sinapsis akan mendekati membran prasinapsis, kemudian melepaskan isinya, yaitu neurotransmitter, ke celah sinapsis. Impuls saraf dibawa oleh neurotransmitter ini. Neurotransmitter menyeberang celah sinapsis menuju membran postsinapsis. Zat kimia neurotransmitter mengakibatkan terjadinya depolarisasi pada membran postsinapsis dan terjadilah potensial kerja. Ini berarti impuls telah diberikan ke sarabut saraf berikutnya. Dengan demikian impuls saraf menyeberangi celah sinapsis dengan cara perpindahan zat-zat kimia, untuk kemudian dilanjutkan pada sel saraf berikutnya dengan cara rambatan potensial kerja.
Apabila neurotransmitter sudah melaksanakan tugas, neurotransmitter akan diuraikan oleh enzim yang dihasilkan oleh membran postsinapsis, Misalnya, apabila neurotransmitter berupa asetikolin maka enzim yang menguraikannya adalah enzim asetilkolinesterase.
Gelembung-gelembung sinapsis yang menyimpan dan melepaskan transmitter molekul kecil terus menerus mengalami daur ulang , artinya dapat dipakai lagi. Setelah mereka bersatu dengan membran sinaptik dan membuka untuk melepaskan substansi transmitternya mula – mula gelembung membran menjadi bagian dari membran sinaptik. Namun , dalam beberapa detik sampai beberapa menit , bagian gelembung dari membran masuk kembali ke bagian dalam ujung presinaptik dan mencomot untuk membentuk gelembung baru. Gelembung ini tetap berisi protein transpor yang sesuai untuk mengkonsentrasikan substansi transmitter baru di bagian dalam gelembung.
Koordinasi syaraf :
menerima informasi dalam bentuk rangsangan atau stimulus dan luar /iritabilitas
memproses informasi atau rangsangan yang diterima.
memberi tanggapan atau merespon rangsangan yang diterima tersebut/kondukktifitas.
Sistem saraf mencakup system
Sistem saraf sadar mengatur dan mengoordinasikan kerja organ tubuh yang bekenja di bawah kesadaran.
Sistem saraf tak sadar bertungsi mengatur dan mengkoordinasikan kerja organ tubuh yang bekerjanya di luar kesadaran.
Medula oblongata/ Sumsum lanjutan
Mengatur pernapasan dan denyutan jantung.
merupakan penghubung sumsum tulang belakang dengan otak.
Cerrebellum / Otak kecil ( Belum besar artinya kecil)
Mengatur keseimbangan tubuh. Otak kecil tersusun dari dua belahan kanan dan kiri yang dihubungkan oleh jembatan varol.
Syaraf Otonom
syarat yang mengatur gerakan organ tubuh yang proses bekerjanya di luar kesadaran, terdiri atas saraf simpatetik dan saraf parasimpatetik.
Syaraf simpatis mempercepat denyut jantung (untuk memenuhi energi sel yang cemas)
Oksigen diperbesar dengan Bronchus membesar , tekanan darah tinggi , pembuluh darah mengecil.
Glukosa segera dibongkar dihati dari glikogen , dengan Di sekresikan adrenalin dari anak ginjal (Adrenal ).
Kerja pencernaaan OFF . (Kerja saraf simpatetik dan parasimpatetik saling antagonis, bagaikan dalam kendaraan menunjukkan fungsi rem dan gas).
Gerak Refleks
Gerakan reflek, gerakan yang benlangsung secara cepat tanpa disadari. Adapun gerakan biasa adalah gerakan yang berlangsung karena penintah otak atau disadari
Jalannya rangsang pada gerak reflek adalah: Rangsang — urat saraf sensorik urat saraf konduktor — urat saraf motorik — gerakan otot.
Jalannya rangsang untuk gerakan biasa adalah : Rangsang — urat saraf sensorik — otak — urat saraf motorik — gerakan otot.
Cerebrum
Otak besar dibedakan menjadi dua bagian atau hemister yakni bagian kanan dan kiri,
Masing-masing hemister terdiri atas empat bagian: lobus frontal, lobus parietal, lobus temporal dan lobus okipital yang merupakan pusat indra.)
Pusat indra terletak di lobus frontalis
Pusat pendengaran di lobus temporalis
Pusat penglihatan di lobus occipitalis.
Pusat penerima impuls rasa hangat, dingin, sentuhan dan tekanan di lobus parietal
Meninges Selaput pembungkus otak tersusun atas tiga lapisan Radang selaput otak disebut Meningitis disebabkan oleh serangan bakteri
Ada 3 lapisan berurutan dari luar kedalam
Meninges durameter, yaitu membran paling luar melekat erat pada tulang tengkorak dan menggantung agak longgar pada dinding tulang belakang.
Meninges arakhoid, yaitu membran serupa sarang laba-laba, berada di antara bagian dalam dan luar. Di antara membran arakhoid dan meninges piameter terdapat rongga berisi cairan serebrospinal, benfungsi sebagai bantalan pelindung otak dan sumsum tulang belakang
Meninges piameter, merupakan membran bagian dalam, melekat erat pada penmukaan otak dan sumsum tulang belakang, berisi pembuluh darah. Berfungsi membungkus dan menyokong otak dan sumsum tulang belakang. Terdapat Cairan serebrospinal berada di dalam piameter, merupakan cairan transparan berwarna kekuningan. cairan serebrospinal bertindak sebagai suatu bantal yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang dari luka,
Syaraf tepi
Ada 12 pasang dari Otak ( Cerebral )
Ada 31 pasang dari sumsum tulang belakang ( Spinal)
Gyrus
lembaran tipis jaringan saraf yang banyak mengandung neuron yang ada dipermukaan otak besar
Lapisan ini disebut substansi kelabu atau korteks otak besar.
Bagian bukit korteks disebut giri lembah korteks disebut celah.
Perkembangan korteks otak besar memengaruhi kemampuan cara berfikir abstrak, belajar dan berperilaku
Semakin banyak gyrus semakin cerdas
Medulla Spinalis (Sumsum tulang Belakang )
Bagian depan lajur disebut anterior, bagian belakangnya disebut posterior.
Bagaiman Cara Kerjanya Sitem Saraf itu?
Karena merupakan sistem maka dipastikan team work , nggak bisa sendiri, semua penting
lihat sendiri kan penting semua antar unitnya
- Reseptor : alat untuk menerima rangsang biasanya berupa alat indra
- Efektor : alat untuk menanggapi rangsang berupa otot dan kelenjar
- Serabut Saraf Sensoris : serabut saraf yang membawa rangsang ke otak
- Serabut Saraf Motorik : serabut saraf yang membawa rangsang dari otak
- Sel Saraf Konektor : sel saraf motorik atau sel saraf satu dengan sel saraf lain.
Sedang otaknya sendiri ngapain ya , kalau unitnya saja penting mosok ia nggak ngapa ngapain
Otak kita sangat sistematis kerjanya , komputer aja lewat .
Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:
- badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)
- serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)
- sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat
Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeda.
Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah.
Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.
1. Otak
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu:
- otak besar (serebrum)
- otak tengah (mesensefalon)
- otak kecil (serebelum)
- sumsum lanjutan (medulla oblongata)
- jembatan varol.
1. Otak besar (serebrum)
- Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktifitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
- Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak.
- Pada bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan.
- Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik.
- Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa.
- Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi.
- Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi.
- Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.
Gbr. Otak dengan bagian-bagian penyusunnya
2. Otak tengah (mesensefalon)
- Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol.
- Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin.
- Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.
3. Otak kecil (serebelum)
- Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh.
- Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
4. Jembatan varol (pons varoli)
- Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan
- juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.
5. Sumsum lanjutan (medulla oblongata)
- Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak.
- Sumsum lanjutan menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang
- refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.
- Selain itu juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.
6. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)
- Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu.
- Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral.
- Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor.
- Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor.
- Pada bagian putih terdapat serabut saraf asosiasi.
- Kumpulan serabut saraf membentuk saraf (urat saraf).
- Urat saraf yang membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden dan yang membawa impuls yang berupa perintah dari otak merupakan saluran desenden.
Gbr. Penampang melintang sumsum tulang belakang
SISTEM SYARAF TEPI
Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadai dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom).
Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak,
Sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat.
Gbr. Saraf tepi dan aktivitas-aktivitas yang dikendalikannya
Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.
Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:
- Tiga pasang saraf sensori, yaitu saraf nomor 1, 2, dan 8
- Lima pasang saraf motor, yaitu saraf nomor 3, 4, 6, 11, dan 12
- Empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor 5, 7, 9, dan 10.
Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus vagus yang melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut. Nervus vagus membentuk bagian saraf otonom. Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas maka nervus vagus disebut saraf pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak yang paling penting. Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf gabungan.
Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang dibedakan ata
8 pasang saraf leher
12 pasang saraf punggung
5 pasang saraf pinggang
5 pasang saraf pinggul
dan satu pasang saraf ekor.
Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus.
Ada 3 buah pleksus yaitu sebagai berikut.
Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian leher, bahu, dan diafragma.
Pleksus brachialis mempengaruhi bagian tangan.
Pleksus Jumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.
Saraf Otonom
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan.
Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion.
Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi menjadi 2
- sistem saraf simpatik
- sistem saraf parasimpatik.
- Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.
- Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus vagus" bersama cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum lanjutan /sumsum sambung.
Perbedaan Fungsi Saraf Otonom
Parasimpatik
* mengecilkan pupil
* menstimulasi aliran ludah
* memperlambat denyut jantung
* membesarkan bronkus
* menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan
* mengerutkan kantung kemih
Simpatik
* memperbesar pupil
* menghambat aliran ludah
* mempercepat denyut jantung
* mengecilkan bronkus
* menghambat sekresi kelenjar pencernaan
* menghambat kontraksi kandung kemih.
Tubuh manusia terdiri atas bermacam-macam sistem organ tubuh, sistem-sitem organ tersebut bekerjasama dan saling mendukung dalam menjalankan aktifitas metabolisme tubuh. Sebagai pengatur dan pengontrol aktifitas tubuh tersebut, ada suatu sistem yang disebut sistem koordinasi. Otak adalah salah satu penyusunnya. Sistem koordinasi ini mengatur semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Jika kita mendengar berita sedih, kita akan merasakan kesedihan tanpa disadari, aktifitas tersebut memerlukan pengkoordinasian yang cukup rumit, walau tampaknya sederhana. Sistem koordinsai bekerja untuk menerima rangsang, mengolahnya, kemudian rangsangan itu diteruskan di otak. Tentu saja otak kita perlu istirahat, untuk bekerja dengan baik.
Sistem koordinasi terdiri atas sistem saraf, alat indera, dan sistem hormon. Kegiatan tubuh, seperti memasukkan makanan, merupakan kegiatan yang disadari. Kedua aktifitas tersebut, dapat berjalan dengan lancar tanpa mengganggu aktifitas lainnya dan sistem koordinasi merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan aktifitas organ-organ tubuh.
Pengaruh Obat-obatan terhadap kerja sistem saraf
Obat-obatan biasanya digunakan untuk menyembuhkan penderita suatu penyakit.
a. Alkohol, alkohol yang beredar dapat berupa metanol, etanol, ataupun butanol.
b. Narkotika, merupakan terjemahan dari narkose yang berarti menidurkan.
c. Obat-obat psikotropika, adalah berbagai jenis obat untuk pengobatan yang berdaya kerja keras dan dapat menimbulkna efek adiksi sebagai mana narkotik sehingga penggunanya harus dalam pengawasan dokter.
d. Bahan penikmat, merupakan bahan yang sehari-hari sering digunakan, seperti nikotin yang terkandung dalam tembakau (Rokok), dan kafein yang terdapat dalam kopi.
Reseptor-Reseptor pada alat Indera
1. Reseptor pada mata
Mata sebagai organ penglihatan mempunyai sejumlah reseptor untuk cahaya atau fotoreseptor. Itulah sebabnya kita dapat melihat benda dan dapat membedakan warna. Bola mata terdiri atas tiga lapis, yaitu sklera, koroid dan retina.
2. Reseptor pad Telinga
Telinga merupakan indera pendengar sehingga banyak dilengkapi reseptor khusus untuk getaran dan keseimbangan. Telinga terdiri atas 3 bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Telinga juga berfungsi sebagai alat keseimbangan. Intereseptor khusus yang berfungsi sebagai alat keseimbangan tersebut terletak pad telinga dalam yang disebut saluran gelung (labirin).
3. Reseptor pada Kulit
Kulit merupakan indera peraba. Akibatnya, kulit banyak mengandung reseptor yang yang peka terhadap panas, dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri. Ujung-ujung reseptor tersebut terdapat pada folikel rambut pada lapisan dermis.
4. Reseptor pada Lidah
Makanan yang dapat diketahui rasanya karena adanya, reseptor pengecap pada lidah yang disebut sel-sel pengecap atau puting pengecap.
5. Reseptor pada hidung
Hidung merupakan indera pembau sehingga didalamnya banyak sel-sel sensoris yang peka terhadap gas-gas kimia yang berhubungan dengan bau dan aroma.
Hormon adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar buntu (endoktrin) yang berfungsi untuk pertumbuhan, reproduksi, tingkah laku dan keseimbangan.
1. Kelenjar Hipofisis, kelenjar ini terdapat di dasar otak yaitu sella tursica.
a. Hipofisis bagian depan
b. Hipofisis bagian tengah
c. Hipofisis bagian belakang
2. Kelenjar Tiroid, atau kelenjar gondok terletak pada leher bagian depan dibawah jakun.
3. Kelenjar Paratiroid, berjumlah 4 buah dan terletak di belakang kelenjar tiroid
4. Kelenjar Adrenal, atai kelenjar anak ginjal berjumlah 2 buah dan terletak diatas ginjal
5. Kelenjar Pankreas, terletak dekat usus 12 jari dan hati
6. Kelenjar Kelamin.
Kelenjar kelamin dibagi atas:
a. Kelenjar Kelamin Pria, atau testis akan mensekresikan hormon testosteron. Hormon ini berfungsi merangsang pematangan sperma dan pembentukan tanda-tanda kelamin sekunder pria, seperti pertumbuhan kumis, janggut dan bulu dada.
b. Kelenjar kelamin Wanita, atau ovarium berfungsi menghasilkan sel telur dan hormon estrogen dan progesteron
Hormon dan Tekhnik Keluarga Berencana
Keluarga Berencana (KB) merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk menciuptakan keluarga kecil bahagia dan sejahtewra melalui pengaturan kelahiran.
Pengaturan kelahiran dapat dilakukan dengan cara mekanik, sterilisasi, permanen, serat kimia dan hormon.
Hubungan Saraf dan Hormon
Sistem saraf dan sistem hormon merupakan sistem koordinasi. Kedua sistem ini mengatur dan mengendaluikan semua aktivitas tubuh secara langsung maupun tidak langsung. Pengaturan dan pengendalian tersebut dilakukan dalam bentuk penyampaian dan pengolaha sistem informasi uyang kemudian dijawab dalam bentuk respon atau tanggapan. Antara sistem saraf dan sistem hormon terdapat hubungan yang erat. Sistem hormon dapat bekerja jika ada pengendalian dari sistem saraf.
Sistem syaraf , bersama dengan sistem endokrin, mengurus sebagian besar pengaturan fungsi tubuh. Pada umumnya sistem syaraf ini mengatur aktivitas tubuh yang cepat , misalnya kontraksi otot , perubahan viseral yang berlangsung dengan cepat , dan bahkan juga kecepatan sekresi beberapa kelenjar endokrin.
Sistem syaraf dibangun oleh sel-sel syaraf (neuron) yang mampu menghantarkan pesan dalam bentuk impus impuls syaraf . Sistem syaraf pusat terdiri atas lebih dari 100 juta neuron .